Text
Serat Babad Kadhiri : Kisah Berdirinya Sebuah Kejayaan
Jati diri dan sejarah sebuah kawasan sangat penting artinya. Karena di dalamnya terkandung beragam perjalanan peradaban manusia yang terlibat. Dengan memahami semua proses pergolakan yang pernah terjadi, akan menjadi tonggak dan pemicu semangat melangkah ke perjalanan yang lebih bermakna.
Buku Serat Babad Kadhiri ini merupakan upaya merevitalisasi catatan yang pernah dipublikasikan untuk menjawab pentingnya jati diri, khususnya ikhwal berdirinya sebuah kawasan yang lebih dikenal dengan nama Kediri, yaitu Kota Kediri dan Kabupaten Kediri, dua pemerintahan yang ada di Jawa Timur.
Dengan proses penterjemahan yang dilakukan (Aim) Ibu Siti Halimah Soeparno, buku ini berupaya menampilkan kembali sekilas sejarah Kediri berdasarkan naskah Serat Babad Kadhiri, cetakan II yang diterbitkan Boekhandel Tan Khoen Swie Kediri pada tahun 1932. Naskah asli dalam huruf Jawa Kuno ditulis oleh Mas Ngabei Purbawidjaja (Jaksa Ageng kediri saat itu) dan disempurnakan oleh Mas Ngabei Mangunwidjaja.
Mas Ngabei Purbawidjaja didesak oleh pemerintah kolonial Belanda untuk melacak sejarah lahirnya Kota Kediri (Nagari Kadhiri). Dengan bantuan Ki Dermakanda, dalang wayang klitik dan penabuh gamelan bernama Pak Sondong, Mas Ngabei Purbawidjaja berhasil merekam wawancara antara Ki Dermakanda dengan Ki Buto Locoyo (Kyai Daha) yang merasuk ke dalam raga Pak Sondong. Hasil rekaman dialog itu selanjutnya disempurnakan oleh Mas Ngabei Mangunwidjaja dan disusun menjadi Serat Babad Kadhiri.
Dengan membaca buku terjemahan ini setidaknya akan muncul sebuah paradigma dan perspektif yang lebih luas tentangjati diri Kediri. Sebuah kisah tentang perjalanan sekelompok manusia yang kelak berhasil menorehkan tinta emas dalam khasanah sejarah nusantara.
B2300286 | 959.828 PUR s | BRI Corporate University Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain